Bayi Tabung Sebagai Bentuk Rekayasa Genetika Dari Sudut Pandang Sosial
Genpi.net - Perkembangan Ilmu pengetahuan merupakan sebuah fenomena proses yang berlangsung terus-menerus pada kehidupan global.termasuk ilmu pengetahuan di bidang rekayasa genetika sehingga menghasilkan temuan baru yaitu bayi tabung.
Bayi Tabung Sebagai Bentuk Rekayasa Genetika Dari Sudut Pandang Sosial |
Fenomena bayi tabung muncul setelah ditemukan oleh seorang dokter dari Inggris yaitu Robert Edwards di tahun 1978. Di Indonesia dilihat dari prosesnya MUI Memperbolehkan proses bayi tabung jika sperma dan sel telur berasal dari suami-istri yang sah.
Khususnya masalah kloning dalam ilmu rekayasa genetika, akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup besar. Kontribusinya terhadap ilmu dan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya juga memunculkan persoalan-persoaln mendasar yang mesti dicermati lebih serius
Kesiapan finansial begitu penting, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk prosedur bayi tabung relatif tinggi . Menjalankan prosedur bayi tabung demi kehamilan harus memperhatikan berapa faktor medis dari pasangan suami istri. Serta selalu lakukan konsultasikan dengan dokter dan tim medis untuk memperoleh solusi terbaik
Baca : Bayi Tabung menurut islam
Faktor Penentu Keberhasilan proses bayi tabung ada beberapa hal. salah satu faktor utama nya adalah usia wanita, Usia kisaran 23-39 tahun merupakan usia optimal dari wanita untuk keberhasilan proses bayi tabung . lain dari itu itu, faktor lain yang memengaruhi prosedur bayi tabung adalah riwayat kehamilan sebelumnya, kualitas embrio dan jumlah embrio yang ditanamkan, berat badan , asupan alkohol , kafein, tingkat stre dan kebiasaan meroko
Proses bayi tabung memiliki beberapa risiko yang mesti dipertimbangkan oleh pasangan suami dan istri. Resiko Salah satunya adalah saat pengambilan sel telur ada kemungkinan terjadi infeksi, pendarahan atau juga menyebabkan gangguan usus atau organ lainnya
Obat-obatan yang digunakan untuk menstimulasi ovarium yaitu sindrom hiperstimulasi ovarium juga menjadi resiko dan efek yang akan dirasakan beragam, mulai dari kram atau nyeri ringan, kembung, penambahan berat badan hingga rasa sakit yang tak tertahankan pada perut. Efek yang berat harus ditangani di rumah sakit walaupun biasanya gejala hilang ketika siklus ovarium selesai.
Post a Comment
Post a Comment